Hakikat Menyimak
Mendengar dan
menyimak memiliki arti yang berbeda. Mendengar memiliki arti dapat menangkap
suara. Menyimak memiliki arti suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang
telah disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Strategi menyimak
- Membedakan fonem dalam konteks
Kata dari dan tari adalah kata
yang berbeda, dibedakan dengan adanya huruf /d/ dan /t/. Dalam pendengaran
sekilas tampak hampir sama, namun jika disimak dengan seksama ada perbedaan.
Jadi dalam menyimak harus lebih diperhatikan setiap fonem dalam konteks
- Berlatih menangkap maksud tuturan dari sebuah kalimat
Kita kadang salah mengertikan
maksud pembicaraan seseorang, misal ada yang berbicara, ” Kucing makan tikus
mati di dapur.” Mungkin tafsiran orang-orang akan berbeda. Ada yang mengira
yang mati adalah kucing, ada yang menyangka yang mati adalah tikus. Jika kita tidak memperhatikan intonasi
kalimat (panjang-pendek, tekanan, dan nada kalimat), kemungkinan salah tafsir
itu ada.
- Menentukan kesalahan pengucapan sebuah kata
Umumnya kesalahan pengucapan
terletak pada kata yang berhomofon atau homograf seperti bank dengan bang, apel
buah dengan apel upacara, dll
- Menangkap isi sebuah percakapan
Untuk mampu menangkap isi sebuah
percakapan dibutuhkan konsentrasi yang baik.
- Menangkap isi sebuah wacana ilmiah dan nonilmiah
Menyimak wacana baik ilmiah dan
nonilmiah lebih difokuskan pada ide atau gagasan yang dinilai penting bagi
penyimaknya. Konsentrasi sudah pasti diperlukan.
0 komentar:
Posting Komentar