Selamat pagi sabtu, apa kabar hati?
Semoga sehat ya... embun pagi bersahaja menyambut bening pagiku.
Menghirup kesegaran surga di batas penghujung malam di dunia.
Inilah Ruangku,
Menuangkan rasa kelabu. . .
Aku baperan. . . Sok kuat,
Pura-pura kuat itu tak seasyik itu.
Meluapkan rasa dalam kata sulit kurasakan, menghapus jejak siapa saja yg singgah kurasa wajib.
Aku ingin hidup tenang.
Mengakui kesalahan dan melepaskan rasanya itu bagian yg harus kulakukan.
Membuatmu benci adalah cara termudahku untuk melangkah..
Aku marah sama diriku sendiri, aku salah mengerti..
Intuisi hati ibunda dari awal memang benar, tak mudah berdebat dengannya..
Dirimu sudah mengambil hatiku dari awal bertemu, dirimu tahu caranya membahagiakan ibuku tanpa harus kukatakan.
Kunci hatiku terletak pada kanjeng mamiku.
Perhatian kecil darimu selalu membuatnya tersenyum.
Goresan berbingkai, sesosok beliau meruntuhkan hatiku..
Hatiku jatuh akan kasih sayangnya.
Jika ada rasa yg kujelaskan..
Aku tak bisa menjelaskannya, aku tidak tahu yg kurasakan.
Aku tak ingin mengungkapkan rasa.
Tapi..
Hatiku terlalu berharga untuk mengatakannya.
Aku ingin memeluk rasaku lewat doaku.
Aku punya cara sendiri untuk mengagumimu, bkn lewat kata.
Mata ini sudah bicara.
Aku melihatmu dengan diam-diam, membiarkan rindu ini sedikit meredam.
Matamu menggambarkan rasa terlalu dalam, memaksaku tenggelam dalam nostalgia kelam.
Aku tak ingin terjebak dengan asaku, menjagamu lewat doaku itu caraku mengungkapkan rasaku.
Sudah pernah kubalas suratmu, jikapun hanya rangkaian kata setidaknya itu pernah kurasakan dengan nyata.
Maaf jika kau terluka bergelut dengan waktu tanpa hadirku, membuat spasi jarakmu padaku memang harus kulakukan.
Aku mengujimu dengan itu, aku menjauh untuk melindungi diriku sendiri.
Menyiapkan sebaik baiknya diriku untuk drimu, walaupun kau tidak tahu setidaknya aku berusaha menjadi yg kau pinta dg sebisanya.
Sekedar hai saja rasanya terlalu canggung kuungkap detak jantungku ini, melihatmu sekilas membuatku sesak nafas.
Aku terkurung rasa bersalah, ingin rasanya aku menyerah.
Apalagi namamu jika disebutkan, rasanya langsung entah berantah aku gtau apa yg hrus kulakukan.
Aku tak bisa menyebut namamu.
Tak batin yo mas.. ojo mbok pekso iki soal roso.
Kenangan biarlah jdi kenangan, aku bukan orang baik dalam kenangan.
Tapi..setidaknya aku tak ingin mengulang kesalahan yg sama
Biarkan waktu yg mengobatiku, sejauh apapun aku menjauh.
Jikapun jodohku tetap sumanding, wis cukup tak eling eling.
Kupasrahkan sama Allah, jika mudah aku mensyukurinya..jikapun sulit bersabarlah hati.
Aku terlalu sulit jatuh cinta, dan tak semudah itu meruntuhkan hatiku.
Kamu tahu itu, seberapa parah hatiku terluka.
Ditinggal dg org lain sbg alasan..
Aku tersenyum menerima bukan karena aku baik, tapi takdirNya yang baik..
Aku bersyukur ditunjukkanNya bhwa jodoh tak akan tertukar.
Karena kupercaya, sebaik rencanaNya itu jalan hidupku yg sudah diskenario olehNya.
Urip pisan amung lelakonan, nek wis wayahe bakal sesandingan.
Akan ada jawaban dariku kelak yg akan kulantunkan sederhana.
Aku terima cintamu dg lantunan akadmu untuk menikahiku, maka terimalah dosaku dan bimbing aku dijalan surgaNya.
Kopi mas..sama roti legits.
Cocok ya cocok ya.
Es krim... wah mengulang masa kecil itu selalu buat bahagia
Dah ya.. pagi embunku.
Semoga bhagia dengan hidupmu.
Semoga sehat ya... embun pagi bersahaja menyambut bening pagiku.
Menghirup kesegaran surga di batas penghujung malam di dunia.
Inilah Ruangku,
Menuangkan rasa kelabu. . .
Aku baperan. . . Sok kuat,
Pura-pura kuat itu tak seasyik itu.
Meluapkan rasa dalam kata sulit kurasakan, menghapus jejak siapa saja yg singgah kurasa wajib.
Aku ingin hidup tenang.
Mengakui kesalahan dan melepaskan rasanya itu bagian yg harus kulakukan.
Membuatmu benci adalah cara termudahku untuk melangkah..
Aku marah sama diriku sendiri, aku salah mengerti..
Intuisi hati ibunda dari awal memang benar, tak mudah berdebat dengannya..
Dirimu sudah mengambil hatiku dari awal bertemu, dirimu tahu caranya membahagiakan ibuku tanpa harus kukatakan.
Kunci hatiku terletak pada kanjeng mamiku.
Perhatian kecil darimu selalu membuatnya tersenyum.
Goresan berbingkai, sesosok beliau meruntuhkan hatiku..
Hatiku jatuh akan kasih sayangnya.
Jika ada rasa yg kujelaskan..
Aku tak bisa menjelaskannya, aku tidak tahu yg kurasakan.
Aku tak ingin mengungkapkan rasa.
Tapi..
Hatiku terlalu berharga untuk mengatakannya.
Aku ingin memeluk rasaku lewat doaku.
Aku punya cara sendiri untuk mengagumimu, bkn lewat kata.
Mata ini sudah bicara.
Aku melihatmu dengan diam-diam, membiarkan rindu ini sedikit meredam.
Matamu menggambarkan rasa terlalu dalam, memaksaku tenggelam dalam nostalgia kelam.
Aku tak ingin terjebak dengan asaku, menjagamu lewat doaku itu caraku mengungkapkan rasaku.
Sudah pernah kubalas suratmu, jikapun hanya rangkaian kata setidaknya itu pernah kurasakan dengan nyata.
Maaf jika kau terluka bergelut dengan waktu tanpa hadirku, membuat spasi jarakmu padaku memang harus kulakukan.
Aku mengujimu dengan itu, aku menjauh untuk melindungi diriku sendiri.
Menyiapkan sebaik baiknya diriku untuk drimu, walaupun kau tidak tahu setidaknya aku berusaha menjadi yg kau pinta dg sebisanya.
Sekedar hai saja rasanya terlalu canggung kuungkap detak jantungku ini, melihatmu sekilas membuatku sesak nafas.
Aku terkurung rasa bersalah, ingin rasanya aku menyerah.
Apalagi namamu jika disebutkan, rasanya langsung entah berantah aku gtau apa yg hrus kulakukan.
Aku tak bisa menyebut namamu.
Tak batin yo mas.. ojo mbok pekso iki soal roso.
Kenangan biarlah jdi kenangan, aku bukan orang baik dalam kenangan.
Tapi..setidaknya aku tak ingin mengulang kesalahan yg sama
Biarkan waktu yg mengobatiku, sejauh apapun aku menjauh.
Jikapun jodohku tetap sumanding, wis cukup tak eling eling.
Kupasrahkan sama Allah, jika mudah aku mensyukurinya..jikapun sulit bersabarlah hati.
Aku terlalu sulit jatuh cinta, dan tak semudah itu meruntuhkan hatiku.
Kamu tahu itu, seberapa parah hatiku terluka.
Ditinggal dg org lain sbg alasan..
Aku tersenyum menerima bukan karena aku baik, tapi takdirNya yang baik..
Aku bersyukur ditunjukkanNya bhwa jodoh tak akan tertukar.
Karena kupercaya, sebaik rencanaNya itu jalan hidupku yg sudah diskenario olehNya.
Urip pisan amung lelakonan, nek wis wayahe bakal sesandingan.
Akan ada jawaban dariku kelak yg akan kulantunkan sederhana.
Aku terima cintamu dg lantunan akadmu untuk menikahiku, maka terimalah dosaku dan bimbing aku dijalan surgaNya.
Kopi mas..sama roti legits.
Cocok ya cocok ya.
Es krim... wah mengulang masa kecil itu selalu buat bahagia
Dah ya.. pagi embunku.
Semoga bhagia dengan hidupmu.
0 komentar:
Posting Komentar