PROLOG
Joko Tulus juga disebut Kebokicak tinggal
bersama ibunya Dewi Wandan Wanguri , orang menyebut Kebokicak karena badanya
kuat, sebelum berangkat ke sekolah kebokicak membantu ibunya di ladang sekitar
rumahnya memerik terong, tomat, cabe, ditengah ladang Kebokicak didatangi
seorang pertapa namanya Patih Panggulan Jagat Panggulan
J : Assalamualaikum Warohmatullohi wabarokatuh
Tole Kebokicak
Kebokicak
: wa alaikum salam warokhmatullohi wa barokatuh, haahh ki Pertapa Panggulan
J : Anaku Namaku Patih Panggulan Jagat, dari
Majapahit, aku berpesan padamu tole, kamu jangan lupa solat lima waktu, tole...
kebokicak sekarang minumlah air suci didalam kendi ini agar tubuhmu menjadi
kuat dan sakti,
Kebokicak
: Baiklah Ki ..... Panggulan
J
: Anakku aku berpesan pergilah ke desa ijo-abang disana ada pohon beringin yang
besar dan rindang bentuknya seperti contong juga ada sumber air ditempati oleh
para penjahat bernama Gadung dan Tales serta dua anak Gadung yang bernama,
Jarot dan Sruntul, untuk mengalahkan merekan lanturkanlah tembang-tembang jawa
agar dia ketiduran dan tidak berdaya lagi, sudah ya anakku laksanakan pesanku,
aku mau pergi
Kebokicak
: Heeeh kemana Ki Pertapa tiba-tiba menghilang aaahh …. Bakulku sudah penuh
dengan sayuran aku bawa pulang biar ibu bisa segera menjual ke pasar
Kebokicak
: Ibu……. Ibu, keluarlah bakulku penuh dengan sayuran
Ibu
Dewi : Anakku ayo kita tata sayuranya biar mudah ibu menjual ke pasar
Kebokicak
: Baik ibu ........
Kebokicak
: Ibu saya tadi bertemu pertapa namanya Ki Panggulan Jagat
Ibu
: Haaah……. Patih Panggulan jagad di di aaa…yahmu nak
Kebokicak
: Saya ditugaskan oleh ki Panggulan Jagat untuk memberantas kejahatan didesa
Ijo-abang
Ibu
Dewi : Kamu masih kecil anakku mana mungkin bisa mengalahkan para penjahat,
yang bernama Gadung, Tales dan kedua anaknya bernama Jarot dan Sruntul dia
masuh kecil tapi galak , dia membawa senjata tombak beracun yang mematikan
Kebokicak
: Saya mengerti ibu, saya mau berangkat melaksanakan tugas yang diberikan oleh
Ki Patih Panggulan Jagat ……. Ibu saya akan berlutut dan mencium tangan ibu,
guna memohon doa restu………. Ibu doakanlah anakmu agar Allah selalu melindungi
aku
Ibu
Dewi : Ya anaku…… Ya Allah lindungilah anaku….. berilah kekuatan dalam
menjalankan tugas membela kebenaran.
Babak II Prolog Kebokicak berangkat menuju
Desa Ijo-Abang setiap langkah kakinya selalu membaca doa……… kemudian sampailah
di desa Ijo-abang, kebokicak berteduh dibawah pohon besar sambil membuka bekal
karena sudah berjalan jauh kebokicak lapar. Baru membuka bungkusan nasi,………
tiba-tiba terdengar suara………
Jarot
: Haaaiiiii siapa kamu…….Berani benar kau…….. mana makananmu……. Kebetukan
sekali aku lapar
Kebokicak
: Eee ……. Jangan ini makananku….. namaku kebokicak rumahku Karangkejambon
Sruntul : Ahhhh untuk aku saja ……. Mulai pagi aku belum makan…… uuueenak sekalu
makananya,
Kebokicak
: Mengambil punya orang dengan paksa itu tidak sopan namanya
Gadung
: Anak kecil pinter bicara……. Kamu datang kesini ….ha ha ha ha aku suka, nanti
kamu akan saya jadikan raja pengemis kecil……. Sesekali nyopet……. Mau kamu aku
beri pekerjaan yang mendatangkan uang banyak......... ha ha ha ha
Kebokicak
: Kenapa mesti kita harus mengemis kalau kita masih bisa bekerja dan mencopet
itu dosa……. Aku tidak mau Gadung : Ahhh banyak bicara anak kecil….. ayo kamu
aku ikat
Kebokicak
: Aku tidak mau aku lari saja Gadung : Hei hei kamu jangan lari……. Aku kejar
kamu….. aku kejar kamu hai….hai….hai….. hai…..kemana kamu…… aku tangkap…….Ayo
kemana aku kejar...............haah haah haah kencang sekali larimu hampir
copot nafasku ayooo...... tertangkap kamu haaah ...... Aku ikat dibawah pohon
beringin….. hai Jarot ambilkan tali untuk mengikat anak kecil ini
Gadung
: Haaaaaaahhhhh... Ayo kita duduk sebentar, aku capek mengejar anak kecil ini
larinya kencang sekali
Kebokicak
: Eeeehhhh aku ingat kata aku harus nembang supaya dia ketiduran…… Caping
Gunung Dhek jaman berjuang Njuk kelingan anak lanang Biyen tak openi Ning saiki
ana ngendi Jarene wis menang Keturutan sing digadang Biyen ninggal janji Ning
saiki apa lali Ning gunung Tak jadongi sega jagung Yen mendung Tak silihi
caping gunung Sukur bisa nyawang Gunung desa dadi reja Dene ora ilang Gone padha
lara lapa
Semua
penjahat : Tidur geeerrr, geeerrr, gerrrr,
Kebokicak
: Heeh semua penjahat tidur aku ikat tangan dan kaki dengan tali ini
Tales
: Aduh…. Kakiku tanganku terikat, sakit sekali kepalaku
Jarot
: Leherku juga sakit sekali….. badanku panas….panas
Gadung
: Ampun….. kebokicak ampun…… aku bertobat….. kami semua berhenti tidak jadi
penjahat lagi…….. badanku sakit, kulitku panas, ampun…… ampun…… tolong kami
semua….. aku bertobat
Kebokicak
: Baiklah kalau kalian sudah kapok aku lanturkan tembang sambil mandi di sumur
ini Lir ilr, lir ilir tandure wus sumilir tak ijo royo-royo tak senggo kemanten
anyar cah angon cah angon peneken blimbing kuwi lunyu-lunyu penekno kanggo
mbasuh dodotiro dodotiro-dodotiro kumitir bedahing pinggir dondomaono jlumatono
kanggo sebo mengko sore mumpung jembar rembulane mumpung gede kalangane yo
surak o, oo surak hore….. : ……. Sudah dingin badan kalian sudah sembuh sakit
kalian
Gadung
: Terimakasih kebokicak kamu sudah menyadarkan aku, aku mau belajar untuk
menimba ilmu disini dengan kamu
Kebokicak
: Kalau kamu sudah sadar ada yang mau mengajar kamu ilmu agama dia seorang
pertapa namanya dari kerajaan Majapahit namanya Patih Panggulan Jagat
Ki
Patih : Assalamualaikum warokhmatullohi wa barokatuh Kebokicak : Wa alaikum
salam warohmatullohi wa barokatuh, baiklah aku akan mengajari kalian semua
Penutup Akirnya para penjahat penghuni Ringin Contong sadar dan belajar Ilmu
Agama kepada Ki Patih Panggulan Jagat dan Dia tinggal dengan anaknya Joko Tulus
di Padepokan Ringin Contong, yang dekat sumur sumber air, akhirnya didaerah
Ijo-Abang tempat menimba segala Ilmu sampai sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar