Tak banyak bicara, namun dalam dirinya tersimpan berbagai rasa. Tapi menjadi introvert
tidak mudah juga. Seringkali orang memandangmu sombong dan antisosial.
Sering juga kamu dianggap pendiam. Padahal sesungguhnya kamu senang bila
ada orang yang mengajakmu berbincang.
Mengungkapkan isi hati pun susahnya luar biasa. Kebanyakan emosi kamu simpan sendiri saja, dan duka lara pun ‘dinikmati’ dalam diam. Namun hati tak bisa dibohongi, sendirian seringnya jauh lebih menyenangkan. Terkadang kamu kepikiran juga. Bila menjalin relasi dengan orang lain begitu beratnya, bagaimana kamu bisa menemukan jodoh yang tepat?
Ada kalanya kamu tidak
ingin membicarakannya, tapi terkadang kamu tidak tahu bagaimana harus
membicarakannya. Karena intinya adalah kamu tidak pandai bicara. Kamu
perlu ditanya dulu untuk mengungkapkan isi hatimu. Namun bukan berarti
kamu tidak ingin dipahami. Di balik senyum yang hening itu, ada berbagai
hal yang ingin kamu sampaikan. Kamu hanya berharap seseorang
menunjukkan cara untuk memulainya.
Bagaimana orang-orang menyebutmu di tempat kerja? Pendiam? Serius? Anti-sosial? Suka bekerja sendirian? Yah, apapun istilah lainnya, kamu sudah khatam mengalami itu semua. Di tempat kerja, daripada haha-hihi membahas gosip terkini, kamu lebih suka menyumpal telinga dengan earphone dan memilih sendiri nada yang ingin kamu dengarkan. Makan siang pun sering kamu lewati sendirian sambil tetap fokus melanjutakan pekerjaan.
Yang paling sulit tentu saatnya mencari kerja. Sudah banyak artikel yang kamu baca dan tips yang kamu coba terapkan agal tidak lagi mengalami kegagalan. Kamu tahu hal-hal apa saja yang harus kamu katakan saat menjawab pertanyaan. Kamu juga tahu hal-hal apa saja yang harus kamu tanyakan saat wawancara. Tapi mempromosikan diri sendiri jelas bukan hal yang kamu kuasai. Akibatnya, kamu hanya menjawab saat ditanya dan kebingungan saat diminta menceritakan lebih banyak tentang dirimu. Apa kamu sering seperti itu?
Memang, kamu lebih suka menghabiskan waktu sendirian. Memang, shopping lebih menyenangkan saat kamu tak harus mendengarkan opini orang. Memang, terkadang kamu sering merasa kesepian saat di tengah-tengah pertemuan daripada saat sendirian.
Mengungkapkan isi hati pun susahnya luar biasa. Kebanyakan emosi kamu simpan sendiri saja, dan duka lara pun ‘dinikmati’ dalam diam. Namun hati tak bisa dibohongi, sendirian seringnya jauh lebih menyenangkan. Terkadang kamu kepikiran juga. Bila menjalin relasi dengan orang lain begitu beratnya, bagaimana kamu bisa menemukan jodoh yang tepat?
Bagaimana orang-orang menyebutmu di tempat kerja? Pendiam? Serius? Anti-sosial? Suka bekerja sendirian? Yah, apapun istilah lainnya, kamu sudah khatam mengalami itu semua. Di tempat kerja, daripada haha-hihi membahas gosip terkini, kamu lebih suka menyumpal telinga dengan earphone dan memilih sendiri nada yang ingin kamu dengarkan. Makan siang pun sering kamu lewati sendirian sambil tetap fokus melanjutakan pekerjaan.
Yang paling sulit tentu saatnya mencari kerja. Sudah banyak artikel yang kamu baca dan tips yang kamu coba terapkan agal tidak lagi mengalami kegagalan. Kamu tahu hal-hal apa saja yang harus kamu katakan saat menjawab pertanyaan. Kamu juga tahu hal-hal apa saja yang harus kamu tanyakan saat wawancara. Tapi mempromosikan diri sendiri jelas bukan hal yang kamu kuasai. Akibatnya, kamu hanya menjawab saat ditanya dan kebingungan saat diminta menceritakan lebih banyak tentang dirimu. Apa kamu sering seperti itu?
Memang, kamu lebih suka menghabiskan waktu sendirian. Memang, shopping lebih menyenangkan saat kamu tak harus mendengarkan opini orang. Memang, terkadang kamu sering merasa kesepian saat di tengah-tengah pertemuan daripada saat sendirian.
0 komentar:
Posting Komentar