Kamis, 30 Maret 2017

CERITA NABI ADAM

Nabi Adam AS diciptakan Allah sebagai manusia yang pertama. Sebelumnya Allah telah menciptakan alam semesta dan segala isinya. Allah juga telah menciptakan beberapa jenis makhluk yakni bangsa malaikat dan bangsa jin.

            Saat itu, bangsa malaikat dan bangsa jin tinggal di dalam surga. Setelah Adam selesai diciptakan dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam, Allah kemudian meniupkan roh padanya. Adam pun kemudian juga ditempatkan di surga.  Seluruh makhluk lantas diperintahkan Allah untuk bersujud kepada Adam.
            Malaikat yang memang makhluk paling taat segera melakukan perintah tersebut. Malaikat pun bersujud kepada Adam. Sedang Iblis yang berasal dari bangsa jin enggan untuk bersujud kepada Adam. Iblis menganggap bahwa dirinya lebih baik daripada Adam. Allah menciptakan Iblis dari api, sedangkan Adam diciptakan Allah dari tanah. Maka sepantasnya bukan dirinya yang harus bersujud, tapi Adamlah yang harus bersujud kepadanya. Pembangkang Iblis ini merupakan bentuk kesombongannya.

            Kesombongan Iblis di hadapan Allah benar-benar tidak terampuni dan terlewat batas. Siapa saja tidak patut menyombongkan dirinya di dalam surga apalagi menentang dan menantang perintah Allah. Allah murka dan mengutuk Iblis.

            Iblis terkutuk menerima dan memohon kepada Allah supaya ditangguhkan atau tidak akan mati sampai manusia dibangkitkan pada Hari Kiamat. Allah mengabulkan dan menjadikan Iblis golongan jin yang hidup abadi tapi termasuk golongan yang terhina dan terusir dari surga. Iblis berjanji bahwa ia akan berusaha menyesatkan manusia agar jauh dari Allah. Iblis juga berjanji akan menggoda manusia dari segala arah sampai tidak ada yang menaati Allah lagi. Allah berkata, bahwa Iblis dan siapa saja yang mengikutinya akan mengisi neraka Jahanam. Dan sebaliknya Allah akan menjadi Penjaga kepada siapa saja yang mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya dan mengikhlaskan diri dalam beribadah kepada-Nya.

            lblis terusir dan menjadi sangat mendendam. Adam sendiri lantas mendiami surga di mana dia tidak akan kelaparan, tidak akan telanjang, tidak akan dahaga, dan tidak akan ditimpa panas sengatan matahari. Setelah sekian lama tinggal di dalam surga, Adam merasa kesepian walau bersama dengan malaikat. Dengan kehendak Allah, Adam mendapat seorang pendamping atau istri di dalam surga. Malaikat bertanya-tanya kepada Adam, siapakah yang telah menjadi pendamping Adam tersebut. Adam pun dengan ilham dari Allah menjawab bahwa istrinya tersebut bernama Hawa.

            Mulai sejak itu, Adam dan Hawa mendiami surga dalam hidup penuh kebahagiaan. Allah melimpahi surga dengan segala hal yang menjadi kebutuhan Adam dan Hawa. Namun dari segala hal tersebut, terdapat sebuah pohon yang disebut pohon khuldi yang terlarang didekati oleh Adam dan Hawa. Allah memperingatkan bahwa Adam dan Hawa akan menjadi celaka dan termasuk orang yang zalim bila sampai mendekati dan memakan buah dari pohon tersebut.

            Adam dan Hawa hidup tentram dan nyaman di surga. Suatu waktu datanglah penggoda. Syaitan salah satu golongan Iblis yang terkutuk mendatangi Adam dan Hawa. la berusaha menggoda dan menjerumuskan Adam dan Hawa. Syaitan berkata dengan membanding-bandingkan Adam dan Hawa sebagai manusia dengan malaikat. Bahwa malaikat akan menjadi penghuni surga yang abadi, sedang Adam dan Hawa akan menjadi khalifah di muka Bumi. Bangsa malaikat hidup dengan kelimpahan nikmat tiada henti dengan hidup abadi di surga. Sedang Adam dan Hawa tidak akan dapat seperti malaikat.

            Syaitan mengatakan bahwa ia tahu caranya agar Adam dan Hawa bisa seperti malaikat. Syaitan mengatakan bahwa Adam dan Hawa harus mendekati pohon khuldi. Syaitan juga membujuk mereka untuk memakan buah dari pohon tersebut. Akhirnya Adam dan Hawa pun tergoda bujukan syaitan untuk memakan buah dari pohon khuldi.

            Setelah merasai dan memakan buah dari pohon tersebut, kemudian tampak dan terbukaIah aurat mereka berdua. Karena muncul rasa malu dengan susah payah masing-masing berusaha menutupi aurat yang tampak dan terbuka itu dengan dedaunan yang ada di sekitar mereka. Seketika sadarlah Adam dan Hawa akan kekeliruan dan dosa mereka. Larangan yang Allah peringatkan tetapi justru telah mereka langgar. Pohon yang sama sekali jangan mereka dekati kini malah telah menampakkan aurat mereka sendiri. Rasa penyesalan yang sedalam-dalamnya muncul, Adam dan Hawa kemudian bertobat dan memohon ampunan Allah. Allah memberikan ampunan-Nya serta menjatuhkan hukuman yakni memerintahkan Adam dan Hawa pergi dari surga dan turun ke muka Bumi.
            Berbekal pengetahuan dan beberapa kalimat-kalimat dari Allah, Adam dan Hawa turun ke muka Bumi. Saat diturunkan ke Bumi, Adam dan Hawa saat itu terpisah di dua tempat yang berbeda. Adam merasakan kehilangan dan mencari-cari keberadaan Hawa, sedang Hawa sendiri pun demikian pula. Di muka Bumi yang terhampar luas itu, dengan susah payah mereka terus-menerus saling mencari. Terhitung selama 40 hari barulah kemudian mereka berjumpa di sebuah bukit di jazirah Arab yang kemudian disebut dengan Jabal Rahmah. Macam-macam rasa muncul, bahagia, sedih, terharu, kasihan, dan rasa sayang. Adam dan Hawa akhirnya berkumpul dan menyatu kembali seperti sewaktu di dalam surga. Allah kemudian menjadikan Adam sebagai seorang nabi pertama di muka Bumi.
            Adam dan Hawa kemudian dikarunia banyak keturunan. Hampir kesemuanya anak-anak Adam dan Hawa terlahir sebagai anak-anak kembar, seorang laki-laki dan seorang perempuan. Setelah beberapa pasang anak Nabi Adam Alaihissalam lahir, mereka kesemuanya hidup sesuai dengan ajaran dan petunjuk-petunjuk dari Allah.

            Mulailah pengajaran Nabi Adam Alaihissalam kepada anak-anaknya agar mengikuti perintah Allah. Selain itu ada hal penting juga yakni mengingatkan bahwa manusia memiliki musuh yang nyata dan abadi yakni syaitan yang terkutuk. Golongan Iblis yakni syaitan tidak pernah akan berhenti dan tidak akan pernah menyerah sampai hari kiamat untuk mengajak sebanyak-banyak keturunan Adam kepada kesesatan.

            Waktu di Bumi terus berlalu, Nabi Adam Alaihissalam bertambah terus umurnya. Segala perintah dan larangan Allah dijalankannya bersama Hawa dan anak-anaknya. Disebutkan bahwa anak kembar yang pertama dan anak kembar yang kedua dari Nabi Adam Alaihissalam dengan Hawa telah mencapai usia dewasa. Anak kembar yang pertama bernama Qabil dan lqlima, dan anak kembar kedua bernama Habil dan Labuda.

            Allah menurunkan perintah kepada Nabi Adam Alaihissalam agar menikahkan anak-anak pasangan pertama dengan pasangan kedua secara bersilangan. Qabil dengan Labuda, dan Habil dengan Iqlima. Nabi Adam kemudian memberitahukan perintah Allah tersebut kepada anak-anaknya. Saat itu datanglah syaitan yang terkutuk dengan kepentingannya membujuk dan menghasut.

            Salah seorang anak Nabi Adam yakni Qabil menilai keputusan untuk menikahkannya dengan Labuda adalah keputusan yang keliru. Qabil tidak mau menerima keputusan tersebut. Ia tidak mau menjalankan perintah Allah dan Nabi Adam Alaihissalam, ayahnya. Qabil berkata bahwa dirinya lebih pantas menikah dengan Labuda. Rupanya syaitan telah banyak memengaruhi pendirian Qabil. Qabil sendiri sepertinya telah lupa bahwa syaitan adalah musuh manusia yang sangat nyata dan sangat membenci ketaatan kepada Allah.

            Nabi Adam kemudian memohon kepada Allah agar diberi petunjuk mengenai permasalahan anaknya Qabil tersebut. Allah mendengar dan memberi Nabi Adam petunjuk. Nabi Adam diperintahkan untuk mengadakan persembahan qurban. Siapa yang qurbannya dipilih Allah maka dialah yang lebih pantas untuk menikah dengan Iqlima.

            Qabil dan Habil mulai bersiap untuk melakukan persembahan qurban. Nabi Adam kemudian menentukan hari persembahan. Ketika hari itu tiba, Qabil dan Habil diminta menaruh persembahan mereka di atas puncak bukit. Tak lama kemudian Allah pun telah memberi kan pilihan.

            Dipuncak bukit diketahui, bahwa persembahan qurban yang diterima oleh Allah adalah milik Habil. Qurban yang diterima tersebut adalah qurban seekor binatang peliharaan yang sangat sehat dan besar, tidak ada cacat sama sekali. Sedang milik Qabil yang ditolak adalah persembahan yang berasal dan hasil-hasil pertanian berupa sekarung gandum yang jelek dan buah-buahan yang telah membusuk. Tidak berbeda jauh dengan keputusan semula, Nabi Adam Alaihissalam lalu memutuskan dan menetapkan bahwa Qabil menikah dengan Labuda dan Habil menikah dengan lqlima.

            Qabil tetap belum bisa menerima keputusan tersebut. Muncullah rasa kecewa bertumpuk-tumpuk di dalam dirinya hingga menjadi rasa dendam. Sesungguhnya kehebatan syaitan sebagai musuh manusia yang taat dan beriman tidak boleh diremehkan. Qabil, putra Nabi Adam Alaihissalam akhirnya menjadi gelap mata. Hasutan syaitan telah memperdayanya dan membuatnya mengikuti jalan sesat.

            Suatu hari, Qabil mengajak Habil pergi ke suatu tempat dan kemudian Qabil pun menjatuhkan tangan jahat pada Habil. Saudaranya tersebut akhirnya meninggal karena dendam yang dipanas-panasi syaitan. Qabil tertegun, gemetar dan bingung, menjadilah dia orang yang celaka sepanjang dunia. Mayat Habil lalu dikuburkannya karena terilhami seekor burung gagak, setelah itu Qabil pergi jauh tak tahu ke mana. Sedang syaitan tertawa puas dengan kemenangan keduanya.


Hikmah Kisah Nabi Adam :
 Alam semesta dan segala isinya, malaikat, jin dan manusia dan makhluk-makhluk lainnya diciptakan oleh Allah Robbal ‘Alamin.
  1. Segera menyadari kesalahan dan menyesalinya kemudian bertaubat dan memohon ampunan Allah juga mohon perlindungan-Nya agar terhindar dari godaan syaitan.
  2. Tidak akan terpedaya oleh syaitan selama berada dalam sirothol mustaqim dan mengikuti petunjuk-petunjuk Allah dengan mengikhlaskan diri dalam beribadah kepada-Nya.
  3. Memberikan yang terbaik dari yang dimiliki sebagai bentuk persembahan qurban kepada Allah.
  4. Iri hati dan dengki bisa berubah menjadi kecewa dan dendam yang pasti akan terjebak perangkap syaitan yang sedang mencari pengikut untuk menjadi penghuni neraka Jahanam.

Senin, 20 Maret 2017

Bunga Mawar dari Plastik Kresek

Kita semua tahu bahwa sampah plastik adalah jenis sampah yang paling sulit diuraikan oleh tanah.
Untuk mencegah penumpukan sampah plastik, kita sebenarnya bisa mencoba mengurangi dampak
buruknya. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkannya kembali. Sampah plastik bisa diolah
menjadi aneka Kerajinan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Untuk itu ayo manfaatkan
plastik kresek bekas menjadi kerajinan yang cantik dan unik. Berikut cara pembutan bunga mawar dari
plastik kresek bekas.
Alat dan bahan yang digunakan :
1. Plastik kresek bekas ( warna merah )
2. Lidi
3. Plastik bening mika bekas
4. Benang wool
5. Daun
6. Tali raffia
7. Gunting
8. Solasi
Cara pembuatan bunga dari plastik kresek adalah :
1. Gunting plastik kresek dan plastik mika bening kira-kira 10x11cm.
2. Setelah itu, ambil lidi dan putik bunga. Tempel putik bunga ke lidi dengan menggunakan solasi.
3. Ambil plastik kresek dan plastik mika yang telah digunting, plastik mika ditaruh dibawah plastik kresek,
lalu mulai di bentuk-bentuk
4. Setelah bentukan mahkota bunganya jadi, mari kita coba rangkai di lidi yang telah diberi putik tadi.
Ikat dengan tali raffia hingga kuat.
5. Buat bentukan mahkota bunga lagi, rangkai di lidi, ikat hingga kuat dengan tali raffia. Kerjakan
langkah no.5 ini hingga bunga terlihat seperti bunga mawar merekah.
6. setelah itu buat kelopak ( untuk menutupi ikatan tali raffia juga) dan tangkai bunga ( untuk menutupi
lidi ) dengan benang wool. Ikat bagian atasnya lalu di pelintir-pelindir sampai setengah batang
7. Setelah itu beri daun, lanjutkan pelintir benang woolnya sampai ujung lidi. Lalu ikat.
8. Jadilah bunga mawar dari plastic kresek bekas

PERJALANAN SUNAN BAYAT KE JABALKAT

Hari masih Pagi buta sebelum subuh, Sunan Bayat (Ki Ageng Pandanaran II) meninggalkan Istana diikuti istrinya dari belakang.Dalam perjalanan ke Jabalkat Ki Ageng selalu berjalan di depan dan istrinya Nyi Ageng Kaliwungu jauh di belakang. Kota Semarang semakin jauh, ditengah perjalanan Ki Ageng dicegat dua perampok. Dengan keras dan sifatnya yg kasar mereka berteriak ; "Hai tuan.... Berhenti sebentar. Serahkan semua bekalmu...!" Ki Ageng menjawab : "Aku tak membawa apa-apa. Kalau kalian ingin harta, ambilah tongkat gading yg dibawa seorang wanita dibelakang didalamnya ada perhiasan dan berlian tapi jangan sekali-kali kalian mencelakainya karena dia Istriku ambil saja tongkatnya dan segeralah pergi. Tak lama kemudian lewatlah Nyi Ageng dengan membawa tongkat gadingnya, Dan perampok itu segera merebut tongkat gading yg berisi perhiasan itu. Nyi Ageng menangis sambil menyusul suaminya. Karena sifatnya yg serakah perampok itu tidak puas dengan hasil rampasanya. Perampok itu ingin minta bekal yg dibawa Ki Ageng; bahkan kalau tidak diberi akan di bunuhnya. Ki Ageng berkata ; "Wong Salah kok isih Tega temen". (Orang salah kok masih tega). Kata-kata Salah Tega kemudian sampai sekarang menjadi nama kota SALA TIGA. Kemudian Ki Ageng berujar "Keterlaluan kau ini tindakanmu mengendus seperti Domba saja" , Seketika itu kepala dari sambang dalan nama dari salah satu perampok berubah wujud menjadi Domba. Mengetahui wajahnya menjadi domba Sambang dalan menangis dan menyesali atas perbuatanya dan berjanji akan mengabdi pada Ki Ageng. Sejak itulah beliau dijuluki Syeh Domba. Konon perampok lainnya hanya rebah ketakutan (Jawa : Ngewel) dan kepalanya berubah menjadi Ular, dan sejak itu beliau dinamai Syeh Kewel. Kedua-duanya menjadi santri setia bersama Sunan Bayat. Perjalanan Ki Ageng dengan istrinya dan muridnya sangat jauh meninggalkan kota Semarang, namun Ki Ageng tetap tegap berjalan namun Nyi Ageng sudah loyo dan diikuti muridnya. Pada siang hari yg panas terik Ki Ageng berjalan tiada hirauan apa-apa, perjalanan Nyi Ageng tertinggal jauh; Lalu Nyi Ageng berkata" Karo bojo mbok Ojo Lali ...."(Jangan lupa sama istri) Nah sampai sekarang kota ini diberi nama BOYOLALI. Kini perjalanan mereka telah sampai di suatu desa yg tidak jauh dari Jabalkat. Rombongan Ki Ageng melihat seorang perempuan tua yg membawa beras berjalan setengah berlari karena melihat rombongan Ki Ageng berjalan mengikutinya ; kemudian Ki Ageng bertanya : " Tunggu Nyai, kami cuma ingin bertanya dimanakah Jabalkat itu ?" Jawab perempuan itu : "Kurang lebih sepuluh kilo ke arah timur". Kemudian Ki Ageng bertanya lagi "Apa yg kamu bawa itu Nyai?" perempuan itu menjawab bohong : "Namung wedi gusti" (Cuma pasir tuan) karena takut kalau bawaanya akan dirampok. Setelah rombongan Ki Ageng berlalu; perempuan itu merasa beras yg digendongnya terasa semakin berat, kemudian ia melihat bahwa beras itu sudah menjadi Pasir ; maka menyesallah ia karena mengetahui kejadian itu. Kemudian desa itu sampai sekarang telah menjadi Kecamatan, Namanya tetap kec. Wedi, yg menjadi wilayah Kabupaten Klaten. Setelah meningalkan desa Wedi dan Jiwo hanya beberapa ratus meter sudah menginjak kaki gunung Jabalkat. Setelah sampai segera Ki Ageng naik ke atas gunung, setelah sampai di puncak Ki Ageng terdiam lama menunggu Sunan Kalijaga .; lalu Ki Ageng meminta petunjuk kepada Allah dan sesaat itu terlihatlah sosoktubuhserbahitamygtaklainSunanKalijaga.Mulai saat itu Ki Ageng tinggal di Jabalkat dan mendirikan Masjid disana'Karena Ki Ageng tekun dalam menjalani Agama, beliau diberi gelar Pangeran Tembayat / Sunan BayatolehSunanKalijaga. Bagaimana kisah Syeh Domba dan Syeh Kewel ...? Mereka tetap setia kepada gurunya, mereka diberi tugas untuk mengisi Padasan (Tempat air wudlu); walau tugas itu sangat berat karena harus naik turun gunung untuk membawa air namun mereka tetap tabah dan tawakal, hingga pada suatu saat Sunan Kalijaga menanyakan pada Ki Ageng, "Kedua muridmu itu apakah memang kambing dan ular, atau manusia?"Ki Ageng menjawab, "Sebenarnya mereka manusia juga." Usai berkata begitu, anehnya wujud Domba dan ular tadi kembali seperti manusia lagi. Alangkah bahagianya bekas perampok tadi. Kini Syeh Domba dan Syeh Kewel semakin mantap berguru kepada Sunan Bayat, hingga wafatnya. Syeh Kewel dikubur di makam Sentana di desa Penengahan, sedangkan Syeh Domba di makamkan di Gunung Cakaran. Sejarah sunan pandanaran Ki Ageng Tembayat dulunya adalah seorang bupati yang bernama Ki Ageng Pandanaran. Beliau seorang bupati yang sakti, dipatuhi semua rakyat, Dikagumi oleh semua bawahannya, tapi sayang bupait tersebut sangat mementingkan dirinya sendiri, senang hidup bermewah mewahan. Pajak upeti rakyat dinaikkan, setor pajak harus tepat waktunyademi mengejar kemewahan dan kesenangannya. Meskipun rakyat patuh kepadanya, tetapi beliau terkenal sebagai bupati yang kikir. Sang bupati tidak mengetahui kesulitan hidup yang diderita oleh rakyatnya.. beliau tidak tahu akan kemiskinan rakyatnya. Pada suatu pagi datanglah seorang penjual rumput(ilalang) ke halaman kabupaten, seorang tua yang berbadan tegap dan kekar. Meskipun Ki Ageng tahu seseorang dating menghampirinya, tetapi acuh tak acuh. Dengan badan membungkuk bungkuk dan sopan penjual ilalang itu menawarkan ilalang tersebut, lalu Ki Ageng berkata asalkan murah ku beli rumputmu. Lalu penjual tersebut berkata soal harga terserah Gusti, lalu penjual itu disuruh menaruh rumputnya di belakang gedung kabupaten. Setelah ilalang tersebut ditaruh dekat kandang kuda, si penjual kembali ke halaman kabupaten. Lalu pak tua disuruh membuatkan atap kandang kuda. Setelah selesai pak tua menghadap sang bupati yang telah duduk duduk di kursi pendapa, lalu sang bupati memberikan uang kepana pak tua itu, lalu pak tua itu berkata “Terima kasih Gusti, Hamba tidak butuh uang”,, lalu sang bupati marah,,, lalu pak tua itu berkata lagi “ Hamba tidak butuh uang, Hamba hanya minta ilalang hamba diganti dengan bunyi bedug di kabupaten semarang ini” Lalu sang bupati marah, sebab uangnya tidak diterima ,itu merupakan penghinaan bagi seorang bupati. sang bupati berkata orang tua tak tahu diri, kau telah kutolong, uang ini besar nilainya, cukup buat makan kau dan anak binimu. Seharusnya kau terimakasih kepadaku. Lalu pak tua itu berkata : hamba tidak butuh uang, hamba hanya minta ilalang hamba ditukar dengan bunyi bedug dikota semarang. Bagi hamba uang bukan apa apa, mudah mencarinya bila hamba mau, sekali cangkul hamba akan mamperoleh emas sebesar kepala kerbau. Kau sombong ya, Gila,,bentak sang bupati sambil melanjutkan perkataannya Coba buktikan kata katamu,,, lalu pak tua itu meminta sebuah cangkul kepada sang bupati. Lalu pak tua menuju kearah halaman kabupaten, sambil disaksikan para abdi dan warga sekitar kabupaten lalu pak tua mulai mengayunkan cangkulnya,,,, lalu suasana kabupaten mulai hening saat melihat kilauan cahaya emas dari hasil cangkulan pak tua tersebut, lalu sang bupati berlutut dihadapan pak tua sambil berkata, maafkan tuan atas kelancanganku, Siapakah tuan sebenarnya,, lalu pak tua menjawab dengan perlahan orang menyebutku Sunan Kalijaga. Dengan mendengar nama itu, sang bupati semakin takut, beliau tidak berani berdiri, bahkan lebih erat memegang beliau. Lalu sunan berkata “anakku, kembalilah kejalan yang benar, tetap aku minta bunyi bedug di Semarang ini, lalu lenyap dari pandangan dan hanya terdengar suara “ Anakku Pandanaran susullah aku di Gunung Jabalkat”.

Selasa, 07 Maret 2017

bahagia itu dicintai olehnya


Awan hitam bergulung gulung Mengabarkan berita pahit Aku harus gimana pada cintaku Bisakah aku jadi langit Biar ku lindungi mendungmu Tak kubiarkan duka berkawan denganmu Biarkan hatiku bertudung Menutupi kenyataanku Menangis sekaligus tersenyum takdirku Tak bisa kau paksa cintaku Berpindah kepada yang lain Sampai nafasku habis Ku mau denganmu Bisakah aku jadi langit Biar ku lindungi mendungmu Tak kubiarkan duka berkawan denganmu Biarkan hatiku bertudung Menutupi kenyataanku Menangis sekaligus tersenyum Pada takdirku Tak bisa kau paksa cintaku Berpindah kepada yang lain Sampai nafasku habis ku mau denganmu Inilah surga yang kurindukan Memastikan kau baik-baik saja Walaupun kita tak bersama lagi Kenanglah aku Cinta untuk hati yang mendamba, semoga kau tetap baik-baik saja doamu melindungiku, terimakasih pelangi yang hilang karena matahari.
 
About Dee Blogger Template by Ipietoon Blogger Template